Published on

Ketika AI Menjadi Standar, Jangan Berharap Itu Memberikan Keunggulan Kompetitif

Penulis
  • avatar
    Nama
    Ajax
    Twitter

Dampak Inovasi Teknologi

Inovasi teknologi telah secara historis mengubah operasi bisnis. Contohnya termasuk mesin uap, listrik, dan komputer. Teknologi-teknologi ini menciptakan nilai tetapi tidak menjamin keunggulan kompetitif yang langgeng. Teknologi baru seringkali menyamakan kedudukan, memungkinkan pendatang baru untuk menantang pemain yang sudah mapan.

Generative AI adalah teknologi terbaru yang siap untuk mengubah bisnis secara mendasar. Ini dapat membuat konten mirip manusia dan terus belajar dari data. AI pasti akan menghasilkan nilai yang signifikan. Pengadopsi awal mungkin mendapatkan manfaat jangka pendek. Namun, adopsi yang luas kemungkinan akan menghilangkan keunggulan kompetitif.

AI lebih mungkin menghilangkan keunggulan kompetitif daripada menciptakannya. Namun, AI dapat memperkuat keunggulan yang ada yang sulit untuk ditiru oleh pesaing.

Dampak AI pada Penciptaan dan Penangkapan Nilai

AI meningkatkan efisiensi dengan mengurangi biaya. Contohnya termasuk meringkas interaksi pelanggan, menghasilkan kode, dan memproses material. Asisten bertenaga AI menangani layanan pelanggan, mengurangi biaya dan meningkatkan kecepatan. Namun, manfaat ini tersedia untuk setiap perusahaan yang menggunakan AI. Nilai diciptakan tetapi tidak selalu dipertahankan.

AI dapat mendorong inovasi dengan menghasilkan ide-ide produk baru. AI dapat lebih efektif daripada profesional berpengalaman dalam menghasilkan ide. Namun, pesaing yang menggunakan AI kemungkinan akan menghasilkan ide serupa. AI menggunakan algoritma dan database yang serupa, yang mengarah pada hasil yang serupa.

Kemampuan belajar AI mengganggu gagasan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dari teknologi. Data pengadopsi awal diserap ke dalam proses pembelajaran AI, yang menguntungkan pengadopsi kemudian. Keuntungan menjadi "penggerak pertama" tidak mungkin bertahan lama.

Tantangan Mengkustomisasi AI

AI yang dikustomisasi mungkin menawarkan manfaat dalam industri tertentu. Ini terutama berlaku ketika data khusus industri atau pola unik terlibat. Namun, mengembangkan AI tujuan umum yang "lebih baik" sulit dilakukan. Sebagian besar perusahaan kemungkinan akan mengalihdayakan pengembangan AI ke perusahaan khusus. Algoritma AI seringkali bersifat open-source, memfasilitasi berbagi pengetahuan yang cepat. Bahkan jika sebuah perusahaan mengembangkan AI khusus, pesaing kemungkinan akan mengikuti jejaknya. Keunggulan kompetitif apa pun dari AI yang dikustomisasi kemungkinan bersifat sementara.

Peran Data Kepemilikan

Menggunakan AI dengan data kepemilikan dapat menciptakan keunggulan kompetitif. Database yang berbeda dapat menghasilkan hasil yang berbeda. Data kepemilikan seringkali diakumulasikan dari waktu ke waktu dan mahal untuk direplikasi. Namun, pesaing mungkin memiliki data serupa, yang mengarah pada hasil AI yang serupa. Database besar tidak selalu menjamin keunggulan kompetitif. AI dapat mengidentifikasi jenis data utama yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, bahkan tanpa akses langsung. AI juga dapat meniru strategi yang sukses dengan mengamati hasilnya. Melindungi data kepemilikan sulit dilakukan karena pelanggaran keamanan dan kesalahan manusia.

Memanfaatkan Keunggulan yang Ada

AI tidak mungkin menjadi sumber keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dengan sendirinya. Namun, AI dapat meningkatkan nilai sumber daya dan kemampuan yang unik. AI dapat meningkatkan cara perusahaan menggunakan sumber daya yang ada. Ini terutama berlaku ketika sumber daya langka dan sulit untuk ditiru. Perusahaan dengan sumber daya dan kemampuan yang unik dapat memperoleh keunggulan kompetitif. Misalnya, sumber daya dan kemampuan unik Amazon diperkuat oleh AI.

Cara lain untuk memanfaatkan AI adalah dengan membangun model bisnis di sekitarnya. Ini melibatkan pengintegrasian wawasan AI ke dalam setiap proses bisnis. Data yang digunakan untuk melatih AI harus mencakup wawasan ini. Ini menciptakan kelincahan yang sulit untuk ditiru oleh pesaing. Namun, tidak jelas apakah pendekatan ini cukup matang untuk sepadan dengan investasi.

AI akan menjadi alat standar, tetapi tidak secara otomatis menciptakan keunggulan kompetitif. Perusahaan harus fokus memanfaatkan AI untuk memperkuat kekuatan yang ada. Membangun model bisnis di sekitar AI dapat menawarkan keunggulan yang lebih berkelanjutan. Kuncinya adalah menggabungkan AI dengan sumber daya, kemampuan, dan kelincahan yang unik.

Mengapa AI Tidak Menjamin Keunggulan Kompetitif?

  • Teknologi Standar: Sama seperti komputer dan internet, AI akan menjadi teknologi standar yang digunakan oleh semua orang. Hal ini berarti bahwa keunggulan yang diperoleh dari penggunaan AI secara umum akan menjadi minimal karena semua pesaing juga menggunakannya.
  • Adopsi Luas: Ketika AI diadopsi secara luas, keunggulan yang mungkin didapat oleh pengadopsi awal akan hilang karena semua perusahaan akhirnya akan memiliki akses ke teknologi yang sama. Ini menciptakan lapangan bermain yang lebih merata.
  • Pembelajaran AI: AI terus belajar dan beradaptasi. Ini berarti bahwa setiap keunggulan yang didapat dari implementasi awal AI tidak akan bertahan lama karena AI akan terus mengembangkan kemampuannya.
  • Algoritma dan Database Serupa: Karena banyak sistem AI menggunakan algoritma dan database yang serupa, hasilnya seringkali serupa juga. Ini mengurangi kemungkinan perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif yang signifikan hanya dengan menggunakan AI.
  • Kustomisasi Terbatas: Meskipun kustomisasi AI dapat menawarkan beberapa manfaat, pada akhirnya, sebagian besar perusahaan akan mengalihdayakan pengembangan AI ke perusahaan khusus. Ini berarti bahwa keunggulan yang diperoleh dari kustomisasi juga akan menjadi terbatas.
  • Data Kepemilikan: Meskipun data kepemilikan dapat memberikan keunggulan, data ini juga bisa serupa atau ditiru oleh pesaing. Selain itu, data besar tidak selalu menjamin keunggulan kompetitif.
  • Fokus pada Kekuatan yang Ada: Perusahaan harus fokus pada bagaimana AI dapat memperkuat kekuatan dan kemampuan yang sudah ada, bukan hanya mengandalkan AI untuk menciptakan keunggulan baru.
  • Model Bisnis Berbasis AI: Membangun model bisnis di sekitar AI, di mana wawasan AI diintegrasikan ke dalam semua proses bisnis, dapat memberikan keunggulan yang lebih berkelanjutan karena menciptakan kelincahan yang sulit untuk ditiru.

Strategi untuk Memanfaatkan AI Secara Efektif

  1. Perkuat Keunggulan yang Ada: Gunakan AI untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sumber daya dan kemampuan yang sudah ada. Ini adalah cara yang lebih berkelanjutan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif.
  2. Fokus pada Sumber Daya yang Unik: Gabungkan AI dengan sumber daya yang langka dan sulit untuk ditiru oleh pesaing. Ini dapat memberikan keunggulan yang lebih signifikan.
  3. Bangun Model Bisnis Berbasis AI: Integrasikan wawasan AI ke dalam semua proses bisnis untuk menciptakan kelincahan dan kemampuan beradaptasi yang sulit untuk ditiru.
  4. Lindungi Data Kepemilikan: Meskipun data kepemilikan dapat memberikan keunggulan, penting untuk melindunginya dari pelanggaran keamanan dan kesalahan manusia.
  5. Terus Berinovasi: Jangan mengandalkan AI sebagai solusi akhir. Terus berinovasi dan mencari cara baru untuk memanfaatkan AI untuk meningkatkan kinerja dan keunggulan kompetitif.

Contoh Penerapan AI yang Efektif

  • Amazon: Menggunakan AI untuk meningkatkan logistik, personalisasi, dan layanan pelanggan, yang memperkuat keunggulan kompetitif mereka dalam e-commerce.
  • Perusahaan Manufaktur: Menggunakan AI untuk mengoptimalkan rantai pasokan, meningkatkan efisiensi produksi, dan mengembangkan produk baru yang inovatif.
  • Perusahaan Layanan Keuangan: Menggunakan AI untuk mendeteksi penipuan, meningkatkan penilaian risiko, dan memberikan layanan pelanggan yang lebih baik.

Penting untuk diingat bahwa AI hanyalah alat. Keberhasilan penggunaan AI bergantung pada bagaimana perusahaan mengintegrasikannya ke dalam strategi bisnis mereka dan bagaimana mereka menggunakannya untuk memperkuat kekuatan yang sudah ada.